Assalamualaikum dan Salam Sejahtera...
Di kedinginan petang, LeYa cuba untuk menyentuh hati dan perasaan para blogger LeYa dengan kisah dari Indonesia ini yang bertajuk "Di bawah lindungan Kaabah". LeYa turut sertakan juga video full version untuk para blogger menontonnya. Semoga anda semua terhibur petang ini dengan kisah yang saya paparkan ini..
Di kedinginan petang, LeYa cuba untuk menyentuh hati dan perasaan para blogger LeYa dengan kisah dari Indonesia ini yang bertajuk "Di bawah lindungan Kaabah". LeYa turut sertakan juga video full version untuk para blogger menontonnya. Semoga anda semua terhibur petang ini dengan kisah yang saya paparkan ini..
Hasil Karya: Hamka
Sinopsis Cerita:
Hamid adalah seorang anak yatim dan miskin. Dia kemudian
diangkat oleh keluarga Haji Jafar yang kaya-raya. Perhatian Haji Jafar dan
istrinya, Asiah, terhadap Hamid sangat baik. Hamid dianggap sebagai anak mereka
sendiri, Mereka sangat menyayanginya sebab Hamid sangat rajin, sopan, berbudi,
serta taat beragama. Itulah sebabnya, Hamid juga disekolahkan bersama-sama
dengan Zainab, anak kandung Haji Jafar di sekolah rendah.
Hamid sangat menyayangi Zainab. Begitu pula dengan Zainab.
Mereka sering pergi sekolah bersama-sama, bermain bersama-sama di sekolah
ataupun pulang sekolah. Ketika keduanya beranjak remaja, dalam hati
masing-masing mulai tumbuh perasaan lain. Suatu perasaan yang selama ini belum
pernah mereka rasakan. Hamid merasakan bahwa rasa kasih sayang yang muncul
terhadap Zainab melebihi rasa sayang kepada adik, seperti yang selama ini dia
rasakan. Zainab juga ternyata mempuanyai perasaan yang sama seperti perasaan
Hamid. Perasaan tersebut hanya mereka pendam di dalam lubuk hati yang paling
dalam. Hamid tidak berani mengutarakan isi hatinya kepada Zainab sebab dia
menyadari bahwa di antara mereka terdapat jurang pemisah yang sangat dalam.
Zainab merupakan anak orang terkaya dan terpandang, sedangkan dia hanyalah
berasal dari keluarga biasa dan miskin. Jadi, sangat tidak mungkin bagi dirinya
untuk memiliki Zainab. Itulah sebabnya, rasa cintanya yang dalam terhadap
Zainab hanya dipendamnya saja.
Jurang pemisah itu semakin hari semakin dirasakan Hamid.
Dalam waktu bersamaan, Hamid mengalami peristiwa yang sangat menyayat hatinya.
Peristiwa pertama adalah meninggalnya Haji Jafar, ayah angkatnya yang sangat
berjasa menolong hidupnya selama ini. Tidak lama kemudian, ibu kandungnya pun
meninggal dunia. Betapa pilu hatinya ditinggalkan oleh kedua orang yang sangat
dicintainya itu. Kini dia yatim piatu yang miskin. Sejak kematian ayah
angkatnya, Hamid merasa tidak bebas menemui Zainab karena Zainab dipingit oleh
mamaknya.
Puncak kepedihan hatinya ketika mamaknya, Asiah, mengatakan
kepadanya bahwa Zainab akan dijodohkan dengan pemuda lain, yang masih famili
dekat dengan almarhum suaminya. Bahklan, Mak Asiah meminta Hamid untuk membujuk
Zainab agar mau menerima pemuda pilihannya.
Dengan berat hati, Hsmid menuruti kehendak Mamak Asiah.
Dengan berat hati, Hamid menuruti kehendak Mamak Asiah. Zainab sangat sedih
menerima kenyataan tersebut. Dalam hatinya, ia menolak kehendak mamaknya.
Karena tidak sanggup menanggung beban hatinya, Hamid memutuskan untuk pergi
meninggalkan kampungnya. Dia meninggalkan Zainab dan dengan diam-diam pergi ke
Medan. Sesampainya di Medan, dia menulis surat kepada Zainab. Dalam suratnya,
dia mencurahkan isi hatinya kepada Zainab. Menerima surat itu, Zainab sangat
terpukul dan sedih. Dari Medan, Hamid melanjutkan perjalanan menuju ke
Singapura. Kemudian, dia pergi ke tanah suci Mekah.
Selama ditinggalkan oleh Hamid, hati Zainab menjadi sangat
tersiksa. Dia sering sakit-sakitan, semangat hidupnya terasa berkurang menahan
rasa rindunya yang mendalam pada Hamid. Begitu pula dengan Hamid, dia selalu gelisah
karena menahan beban rindunya pada Zainab. Untuk membunuh kerinduannya, dia
bekerja pada sebuah penginapan milik seorang Syekh. Sambil bekerja, dia terus
memperdalam ilmu agamanya dengan tekun.
Setahun sudah Hamid berada di Mekah. Ketika musim haji,
banyak tamu menginap di tempat dia bekerja. Di antara para tamu yang hendak
menunaikan ibadah haji, dia melihat Saleh, teman sekampungnya. Betapa gembira
hati Hamid bertemu dengannya. Selain sebagai teman sepermainannya amsa kecil,
istri Saleh Rosana adalah teman dekat Zainab. Dari Saleh, dia mendapat banyak
berita tentang kampungnya termasuk keadaan Zainab.
Dari penuturan Saleh, Hamid mengetahui bahwa Zainab juga
mencintainya. Sejak kepergian Hamid, Zainab sering sakit-sakitan. Dia menderita
batin yang begitu mendalam, Karena suatu sebab, dia tidak jadi menikah
denganpemuda pilihan mamaknya, sedangkan orang yang paling dicintainya, yaitu
Hamid telah pergi entah kemana. Dia selalu menunggu kedatangan Hamid dengan
penuh harap.